Dua emas terakhir pada cabor roller skate, diperebutkan pada nomor 10.000m (putra-putri). Di kategori putri, Ajeng Anindya sukses menggenggam medali emas usai mencatatkan waktu tercepat 20 menit 22.950 detik dari 50 putaran. Bagi Ajeng, ini adalah emas keduanya setelah sebelumnya menang di nomor 5000m point to point.
Sementara medali perak direngkuh atlet Indonesia lainnya, Sylvia yang mencatatkan waktu 20:28.997. Medali perunggu jadi milik atlet Singapura, Jia Man Carmen Goh yang menorehkan waktu 21:23.590 detik.
Kedigdayaan Indonesia semakin tidak terbahtahkan ketika tim putra juga sukses meraih sukses. Erlangga Ardianza Wibowo tampil sebagai pemegang kepingan emas dengan catatan waktu 18 menit 22.534 detik.
Tempat kedua jadi milik rekan senegaraya, Dimas prasetya Putra yang mencatatkan waktu 18:23.048 detik. Sementara medali perunggu diraih atlet 18:27.680 detik.
Sedianya, nomor ini dilaksakanan di lintasan luar (road track) 400 meter. Namun, karena kondisi lintasan aspal yang dinilai terlalu lembek dan membahayakan, nomor ini akhirnya dimainkan di lintasan dalam (bang track) 200 meter.
Perbedaan lintasan ini pun sempat diakui sejumlah atlet berpengaruh pada performa mereka. Namun, mereka semua mengaku tidak menjadikan hal tersebut sebuah hadangan.
"Sebenarnya lebih berat sih di trek ini karena adan bang-nya. Jadi sedikit menyulitkan terutama saat di tikungan," turur Ajeng saat ditemui selepas balapan.
Terkait dengan suksesnya meraih dua emas dan membawa Indonesia tampil sebagai juara umum, Ajeng mengaku sangat bangga."Saya bangga akhirnya sepatu roda bisa mengharumkan nama bangsa," pungkasnya.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia dipastikan tampil sebagai juara umum di sepatu roda dengan koleksi 12 emas, 11 perak dan satu perunggu.
